puisi dari adinda untuk uda
ehem...
pujangga sederhana di ujung dunia
sedang terbara api kecewa,
tatkala sang dinda dirasa terlalu berbahasa
taukah engkau??
tadi pagi kulihat mentari malu-malu menyapaku
kulihat awan menyerupai wajah kesalmu
angin membisikan hembusan dongkolmu..mm,
malam ini kuliat bulan sabit menyembunyikan lengkungan senyummu
bintang-bintang memendam aura tawamu.
kusadari dan akupun berlari:uda maafkan daku
(yang selalu membuatmu jengkel, marah, kesal,etc)
pujangga sederhana di ujung dunia
sedang terbara api kecewa,
tatkala sang dinda dirasa terlalu berbahasa
taukah engkau??
tadi pagi kulihat mentari malu-malu menyapaku
kulihat awan menyerupai wajah kesalmu
angin membisikan hembusan dongkolmu..mm,
malam ini kuliat bulan sabit menyembunyikan lengkungan senyummu
bintang-bintang memendam aura tawamu.
kusadari dan akupun berlari:uda maafkan daku
(yang selalu membuatmu jengkel, marah, kesal,etc)
Komentar
Posting Komentar