Hati-hati terhadap 9 penyakit yg akan datang mengancam pada saat atau setelah banjir!


Musibah banjir tidak hanya akan merugikan materil saja tapi juga bisa merugikan yang lainnya. Salah satunya kesehatan kita bisa terganggu. Banjir akan menimbulkan berbagai macam penyakit.
Ada beberapa penyakit yang paling sering ditimbulkan pada saat ataupun setelah terjadinya banjir:

1. Infeksi saluran pencernaan
Penyakit infeksi saluran pencernaan dengan gejala demam, diare(mencret), dan muntah sering ditularkan melalui air. Penyakit yang timbul antara lain disentri, cholera, dan demam typoid.
    Disentri bisa disebabkan oleh kuman Escherechia coli yang banyak terdapat dalam limbah air banjir. Gejalanya, buang air besar lebih dari lima kali sehari, tinja encer, disertai mulas, muntah, badan demam, dan nyeri kepala.
    Dalam air limbah banjir juga terkandung kuman typoid (Salmonella typhosa) yang terbawa air banjir. Jika kuman typoid mencemari makanan dan minuman anda maka dalam satu atau dua minggu setelah dimakan penyakit akan muncul. Gejalanya demam tinggi pada sore dan malam hari, nyeri kepala, lidah tampak putih dan rasa tidak enak di perut. Dengan pemeriksaan laboratorium darah, typoid bisa terbukti ada. Sebaiknya segera dibawa ke dokter agar mendapatkan pengobatan yang memadai.   
   Pencegahanya, masyarakat diingatkan untuk tetap waspada dan menghindari serangan penyakit tersebut dengan cara, pertama, membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan atau minum serta sehabis buang hajat. Kedua, membiasakan merebus air minum hingga mendidih setiap hari. Ketiga, menjaga kebersihan lingkungan, hindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal. Keempat, hubungi segera petugas kesehatan terdekat bila ada gejala-gejala diaretersebut.

2. Penyakit kulit

    Kulit merupakan salah satu organ yang rentan terhadap air banjir. Jika tak mengenakan alas kaki yang kuat, kulit bisa terluka karena terinjak pecahan kaca atau benda-benda keras. Lingkungan yang kotor dan basah dapat mengakibatkan luka terinfeksi, gatal-gatal, dan iritasi.
  Terlebih jika sudah ada luka, borok atau kudih. Kondisi yang lembab dan basah akan memperlambat penyembuhannya. Selain itu, akibat terkena air kotor, kulit jadi rentan terkena jamur kulit.
Jamur mudah bersarang di sela jemari, di lipatan kulit, dan di bagian-bagian tubuh yang lembap. Pemakaian sepatu bot karet untuk jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan infeksi jamur dan luka kaki. Dan bagi pengidap jamur kulit, bisa bertambah parah.
   Infeksi kulit yang penularannya melalui air adalah hot tub rash yang disebabkan bakteri pseudomonas. Penyakit kulit lainnya adalah cercarial dermatitis. Gejalanya berupa kulit yang terasa panas terbakar, gatal, pada kulit tampak bintil seperti jerawat kecil kemerah-merahan, dan kadang disertai melepuh. Penyakit ini disebabkan paparan parasit yang terdapat pada burung dan hewan mamalia lainnya. Parasit tersebut mengontaminasi manusia melalui perantara binatang seperti keong yang terdapat dalam genangan air. Parasit ini terpapar pada kulit manusia yang mengalami rash atau kulit terkelupas karena sensitif atau alergi.
  Pencegahanya: jika luka telah terkena banjir cucilah dengan air yang bersih dirumah lalu bersihkan dengan antiseptik atau kalo bisa datanglah kepetugas kesehatan agar terhindar dari infeksi yang bisa memperparah luka
.
3. Infeksi mata

   Penyakit infeksi mata yang dapat ditularkan melalui air adalah moluskum kontagiosum dan konjungtivitis (adenovirus), cirinya adalah mata tampak merah. Sebaiknya hindari memegang atau mengucek mata jika terasa gatal dan jauhkan mata dari percikan air banjir. Segera obati jika ada anggota keluarga yang terkena sakit mata merah. Jangan menggunakan obat tetes mata sembarangan sebab infeksi mata memerlukan obat tetes antibiotika dari dokter.

4. Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)

    Kondisi yang dingin, basah, dan lembap bisa menyebabkan gangguan saluran pernapasan. Infeksi saluran pernapasan yang bisa ditularkan melalui air adalah faringokonjungtiva (infeksi tenggorok). Gejala infeksi saluran napas tersebut pada umumnya adalah demam, batuk, atau pilek. Pada keadaan daya tahan tubuh lemah dapat berpotensi menjadi pneumonia (radang paru). Bagi korban banjir yang sebelumnya pernah mengidap penyakit pada saluran pernafasan, kondisi banjir juga bisa memperburuk penyakit
jika telah terkena sebaiknya lakukan hal ini: Istirahat; pengobatan simtomatis sesuai gejala, dan mungkin diperlukan pengobatan kausal untuk mengatasi penyebab; meningkatkan daya tahan tubuh; dan mencegah penularan terhadap orang sekitar (misalnya dengan menutup mulut ketika batuk, tidak meludah sembarangan). Faktor berkumpulnya banyak orang(misalnya di tempat pengungsian korban banjir)juga berperan dalam penularan ISPA  

5. Leptospirosis

Leptospirosis merupakan infeksi yang disebabkan kuman leptospira juga dapat ditularkan lewat air seni atau bangkai tikus. Binatang lain seperti anjing, kucing, dan kuda pun bisa menularkan penyakit ini Di Indonesia, hewan penular terutama adalah tikus. Pada musim hujan, terutama saat banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia sehingga kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut. Gejalanya antara lain panas, muntah-muntah, diare, dan nyeri tulang. Penanganan yang terlambat akan menyebabkan gangguan pada otak atau meningitis, gangguan pada hati, atau gangguan pada ginjal. Penanganannya harus dengan obat-obatan antibiotik.

6. Infeksi selaput otak (meningitis)

   Meskipun jarang terjadi, penularan penyakit lewat air dapat juga mengakibatkan infeksi otak. Infeksi susunan saraf pusat yang dapat terjadi adalah infeksi selaput otak atau meningitis aseptik yang disebabkan enterovirus dan infeksi neigleria. Gejala yang dapat terjadi adalah demam tinggi, muntah, kejang, dan kesadaran menurun.

7. Hepatitis A

   Infeksi lainnya yang dapat terjadi adalah Hepatitis A atau penyakit infeksi virus yang terjadi pada hati atau lever. Gejala yang timbul adalah kulit dan mata tampak kuning, mual, muntah, demam dan badan lemas.
pencegahanya:hindarilah makan makanan yg terbuka dan tidak terjaga kebersihanya, cuci tangan sebelum makan.

8. Demam berdarah

    Pada saat musim hujan, biasanya akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk aedes aegypti, yaitu nyamuk penular penyakit demam berdarah. Hal ini dikarenakan pada saat musim hujan, banyak sampah seperti kaleng bekas, ban bekas, dan tempat-tempat tertentu terisi air dan terjadi genangan selama beberapa waktu. Genangan air itulah yang akhirnya menjadi tempat berkembang biak nyamuk tersebut. Dengan meningkatnya populasi nyamuk sebagai penular penyakit, risiko terjadinya penularan juga semakin meningkat.  Gejalanya: demam naik turun, lemas, adanya tanda-tanda pendarahan(gusi berdarah, bintik-bintik merah dikulit).
Langkah antisipasi: Masyarakat ikut berpartisipasi secara aktif melalui gerakan 3 M, yaitu mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur, dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat. Selain itu, masyarakat diharapkan segera membawa anggota keluarganya ke sarana kesehatan bila ada yang sakit dengan gejala panas tinggi tanpa sebab yang jelas, disertai adanya tanda-tanda pendarahan.

9. Campak dan cacar air

Gejala campak antara lain batuk, demam berhari-hari, dan beberapa hari setelah demam muncul bercak kemerahan. Sedangkan gejala cacar air yaitu demam tinggi selama berhari-hari yang lalu disertai munculnya bintik-bintik. Untuk menghindari terjadinya penularan, sebaiknya segera dilakukan imunisasi massal di tempat penampungan baik untuk anak-anak maupun orang dewasa
jika telah terjangkit hendaklah segera ke sarana kesehatan agar cepat diterapi.

Semoga bermanfaat.amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengetahui Kode (wilayah,daerah,Area) Kartu Telkomsel

ICD X Bahasa Indonesia