sterilisasi dan desinfeksi
Sterilisasi adalah proses (kimia atau fisik) yang dapat membunuh semua jenis mikroorganisme sedangkan desinfeksi adalah proses yang membunuh atau menghilangkan mikroorganisme patogen kecuali spora terutama idealnya semua yang bentuk vegetatif mikroorganisme mati, namun dengan terjadinya pengurangan jumlah mikroorganisme patogen sampai pada tingkat yang tidak membahayakan masih dapat diterima.
Sterilisasi dilakukan dalam 4 tahap :
· Pembersihan sebelum sterilisasi
· Pembungkusan
· Proses sterilisasi
· Penyimpanan yang aseptik.
2.2 TUJUANSTERILISASI/DESINFEKSI
Adapun tujuan dari sterilisasi dan desinfeksi tersebut adalah
ü Mencegah terjadinya infeksi
ü Mencegah makanan menjadi rusak
ü Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri
ü Mencegah kontaminasi terhadap bahan- bahan yg dipakai dalam melakukan biakan murni.
2.3 JENIS-JENIS STERILISASI
q Sterilisasi Panas/Fisik
q Sterilisasi Filtrasi
q Sterilisasi Radiasi
q Sterilisasi Kimia
a. Sterilisasi dengan cara Panas
Ø Panas Kering
o Pembakaran (inceneration)
- 100% efektif
- Terbatas penggunaannya: ose dan sengkelit
o Sterlisasi dengan udara panas (hot air terilization)
- menggunakan ovenà suhu 160-180 0C
- Waktu relatif lama sekitar 1-2 jam
- Digunakan untuk alat-alat yang tahan panas (petridis, pipet, tabung reaksi, labu erlenmayer, dll)
o Hubungan antara waktu sterilisasi dengan suhu
Ø PANAS BASAH
o Otoklaf
ü menggunakan suhu 121 C dan tekanan 15 lbs
ü Cara kerjaàterjadi koagulasi
ü Untuk mengetahui autoklaf berfungsi dengan baik digunakan Bacillus stearothermophilus
ü Bila media yang telah distrerilkanà diinkubasi
selama 7 hari berturut-turut selama 7 hari:
- Media keruhà otoklaf rusak
- Media jernihà otoklaf baik
o Keterkaitan antara suhu dan tekanan dalam autoklaf
Ø Merebus (boiling)
- Teknik disinfeksi termurah
- Waktu 15 menit setelah air mendidih
- Beberapa bakteri tidak terbunuh dengan teknik ini:
Clostridium perfingens dan Cl. botulinum
Ø Pasteurisasi
- Pertama dilakukan oleh Pasteur
- Digunakan pada sterilisasi susu
- Membunuh kuman: tbc, brucella, Streptokokus, Staphilokokus, Salmonella, Shigella dan difteri (kuman yang berasal dari sapi/pemerah)
- Suhu 65 C à 30 menit
b. Sterilisasi dengan Cara Kimia
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada disinfeksi kimia
• Rongga (space)
• Sebaiknya bersifat membunuh (germisid)
• Waktu (lamanya) disinfeksi harus tepat
• Pengenceran harus sesuai dengan anjuran
• Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman biasanya bersifat sangat mudah menguap
• Sebaiknya menyediakan hand lation àmerawat tangan setelah berkontak dengan disinfekstan
Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi dengan cara kimia:
1. Jenis bahan yang digunakan
2. Konsentrasi bahan kimia
3. Sifat Kuman
4. pH
5. Suhu
Beberapa Zat Kimia yang sering digunakan untuk sterilisasi
- Alkohol
- Paling efektif utk sterilisasi dan desinfeksi
- Mendenaturasi protein dengan jalan dehidrasi à membran sel rusak & enzim tdk aktif
- Halogen
- Mengoksidasi protein kuman
- Yodium
- Konsentrasi yg tepat tdk mengganggu kulit
- Efektif terhadap berbagai protozoa
- Klorin
- Memiliki warna khas dan bau tajam
- Desinfeksi ruangan, permukaan serta alat non bedah
- Fenol (as. Karbol)
- Mempresipitasikan protein secara aktif, merusak membran sel menurunkan tegangan permukaan
- Standar pembanding untuk menentukan aktivitas suatu desinfektan
- Peroksida (H2O2)
- Efektif dan nontoksid
- Molekulnya tidak stabil
- Menginaktif enzim mikroba
- Gas Etilen Oksida
- Mensterilkan bahan yang terbuat dari plastik
c. Sterilisasi dengan Radiasi
q Sinar Ungu Ultra (Ultraviolet)
- Memiliki daya antimikrobial sangat kuat
- Daya kerjaà absorbsi as. Nukleat
- Panjang gelombang: 220-290 nm paling efektif 253,7 nm
- Kelemahanà penetrasi lemah
q Sinar Gamma
- Daya kerjanyaà ion bersifat hiperaktif
- Sering digunakan pada sterilisasi bahan makanan, terutama bila panas menyebabkan perubahan rasa, rupa atau penampilan
- Bahan disposable: alat suntikan cawan petri dpt distrelkan dgn teknik ini
- Sterilisasi dengan sinar gamma disebut juga “sterilisasi dingin”
- Sterilisasi dengan Cara Penyaringan
q Menyaring cairan
- Digunakan untuk bahan yang peka terhadap panas: serum, urea, enzim
- Menggunakan berbagai filter
- Saringan Sietzà asbes
- Berkefeldà tanah diatomae
- Chamberlandà porselen
- Fritted glass filterà serbuk gelas
- Cellulose Asetatà pada industri minuman
- Kelemahanà banyak filtrat tersisa pada saringan, virus lolos, hanya sekali pakai
q Menyaring udara
- Menggunakan penyaring HIPA (High-Efficiency Particulate Air)
- Filter terdiri dari lipatan selulose asetat
- Memungkinkan udara tersaring bebas dari debu dan bakteri
- Sistem pengaliran udara menggunakan laminar flow benchà udara yang masuk tersaring lebih dahulu.
2.4 DESINFEKSI
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen. Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik. Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda mati. Desinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya tergantung dari toksisitasnya.
Sebelum dilakukan desinfeksi, penting untuk membersihkan alat-alat tersebut dari debris organik dan bahan-bahan berminyak karena dapat menghambat proses disinfeksi.
Disinfektan dapat membunuh mikroorganisme patogen pada benda mati. Disinfektan dibedakan menurut kemampuannya membunuh beberapa kelompok mikroorganisme, disinfektan "tingkat tinggi" dapat membunuh virus seperti virus influenza dan herpes, tetapi tidak dapat membunuh virus polio, hepatitis B atau M. tuberculosis.
Untuk mendesinfeksi permukaan dapat dipakai salah satu dari tiga desinfektan seperti iodophor, derifat fenol atau sodium hipokrit. Untuk mendesinfeksi permukaan, umumnya dapat dipakai satu dari tiga desinfektan diatas. Tiap desinfektan tersebut memiliki efektifitas "tingkat menengah" bila permukaan tersebut dibiarkan basah untuk waktu 10 menit.
Kriteria desinfeksi yang ideal:
ü Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu kamar
ü Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, pH, temperatur dan kelembaban
ü Tidak toksik pada hewan dan manusia
ü Tidak bersifat korosif
ü Tidak berwarna dan meninggalkan noda
ü Tidak berbau/ baunya disenangi
ü Bersifat biodegradable/ mudah diurai
ü Larutan stabil
ü Mudah digunakan dan ekonomis
ü Aktivitas berspektrum luas
mas irwanto,postingannya bagus n membantu banget tp ngmng2 bisa minta daftar pustaka nya gak??buat makalah nih mas
BalasHapus